Black

Black

Main cast: Kim Myungsoo, Bae Suzy

Genre: Angst, A Little Bit Romance

Type: Ficlet

Rating: G

Warning: Tulisan miring artinya flashback. Sosokku disini Kim Myungsoo. Terinspirasi lagu G-Dragon-Black

DISCLAIMER: SEMUA CERITA, KARAKTER, SETTING, ALUR, DLL ADALAH MILIK DARI MASING-MASING AUTHOR. AUTHOR SAMA SEKALI TIDAK TERKAIT DENGAN PEMILIK, PENCIPTA, ATAU PRODUSEN DARI SETIAP MEDIA APAPUN. TIDAK ADA PELANGGARAN HAK CIPTA DIMAKSUDKAN. UNTUK TOKOH UTAMA, DAN ARTIS LAINNYA, BUKAN MILIK AUTHOR, TAPI MILIK ORANG TUA, KELUARGA, DAN AGENSI MEREKA. AUTHOR MEMAKAI MEREKA HANYA UNTUK KEPERLUAN CERITA.

 

***

 

“The color of my heart is black, It was burn to black, just like that”

 

Tenggelam dalam sunyi.

Terbelenggu dalam ikatan.

Tak ada yang tahu sampai kapan ini akan terjadi.

Aku lelah, aku lelah.

Hanya karena masa lalu.

Hanya karena dirimu.

 

Disinilah aku, didepan pintu apartemennya. Kutekan bel apartemennya. Sebenarnya bisa saja aku masuk, tetapi aku ingin membuat kejutan kecil dengannya. Lima menit sudah berlalu, tetapi dia tak membuka pintunya, kemana dia?

“Myungsoo?”

Tiba-tiba ada suara seorang yang sudah aku hafal di luar kepala. Ku balikkan badanku. Benar saja, ini dia gadis yang kucintai, Bae Suzy.

“Dari mana saja kau, mengapa pergi tak memberitahuku?” omelku.

“Aku hanya keluar sebentar” jawabnya sambil memutarkan matanya.

“Huh, ya sudah. Ayo kita berkencan” dengusku disertai senyum.

“Kencan? Di hari yang seperti ini? Apa kau tak lihat cuacanya sangat mendung, Myungsoo-“

Kutarik tangan sebelum di ngoceh panjang lebar.

***

“Myungsoo-ya, apakah kau memikirkanku dan bukan orang lain?” tanyanya sambil menatapku dalam.

“Pastinya bae, dan aku tidak bisa bernafas” jawabku sambil mengedipkan mata.

“Kau mulai lagi Myungsoo”

Dan aku dapat pukulan cinta darinya disertai kekehan dariku.

 

Senyummu bersinar seperti emas.

Tapi cara bicaramu, berubah menjadi dingin.

 

 “Bae-“

“Jangan memanggilku seperti itu, jangan memanggilku seolah-olah kau mengenalku”

Aku hanya diam sambil membuka lebar mataku. Mendengar perkataannya, begitu menyakitkan.

 

Nama sesungguhnya dari cinta pastilah kebencian.

Harapan adalah orangtua dari kekecewaan dan keputusasaan.

Kenapa aku tidak tahu bayangan yang telah dilemparkan ke wajahku.

Diciptakan dari cahaya yang disebut, kau.

 

“Kenapa kau tak pernah mau mendengarkukan dulu ?!! Kau selalu berbuat seenakmu!!” bentakku padanya. Kulihat sekarang dia menatapku berkaca-kaca.

“Begitukah aku? Bukannya tak terbalik? Aku lelah dengan semua ini Kim Myungsoo, lebih baik kita putus” lirihnya lalu pergi dari hadapanku.

Lagi-lagi aku hanya berdiri diam mematung menatapnya yang berjalan menjauhiku.

 

Sudah lama sejak waktu antara aku dan kamu telah berhenti.

Kesalahpahaman selalu menjadi penyebab rasa sakit.

Baik aku bahkan tidak mengenal diriku sendiri.

Jadi harapanku kau mengerti aku adalah kesalahpahaman itu sendiri.

 

Orang tersenyum dengan usaha, menyembunyikan kebenaran.

Seolah-olah mereka bahagia.

Sementara menyembunyikan kebohongan dalam kata cinta.

Seolah-olah akan terjadi selamanya.

“Suzy-ya”

“Kenapa kau datang kemari lagi? Bukankah hubungan kita sudah berakhir?”

“Aku.. Aku.. Aku ingin menjelaskan sesuatu, tentang kejad-“

“Sudahlah, Myungsoo, semuanya sudah berlalu, mau kau jelaskan bagaimanapun aku tetap tidak bisa kembali bersamamu”

 

Sejak aku bertemu denganmu penderitaan adalah satu-satunya yang tersisa.

Setiap hari adalah rangkaian bukit kesulitan dan cobaan.

Sekarang aku menyanyikan lagu perpisahan, aku memberitahumu.

Ini adalah pengakuan terakhirku.

 

Suatu hari ketika aku ditinggalkan di ujung dunia sendirian.

Aku mungkin merindukanmu yeah.

Suatu hari ketika aku tak berdaya di ujung kesedihan.

Aku mungkin menyesal pada akhirnya.

 

I’m going to go back to the way I came from, black.

 

Fade away.

 


Tinggalkan komentar